Psikologi Pendidikan: Pendekatan Behavioral dan Kognitif Sosial

April 08, 2017

A.Apa yang Disebut Belajar dan yang Bukan

Belajar adalah perubahan prilaku yang relatif permanen yang dibentuk melalui pengalam. Pembelajaran (learning) dapat didefinisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilam berpikir yang diperoleh melalui pengalaman.

Cakupan pembelajaran itu luas (Domjan, 2002, 2002). Pembelajaran melibatkan perilaku akademik dan non-akademik. Pembelajaran berlangsung di sekolah dan dimana saja di seputar dunia anak.
Pendekatan untuk Pembelajaran

Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati , bukan dengan proses mental. Proses mental didefinisikan oleh psikolog sebagai pikiran, perasaan, dan motif secara langsung. Kedua pandangan  ini menekan pembelajaran asosiatif (associative learning), yang terdiri dari pembelajaran bahwa dua kejadian saling terkait (associated).

B. Pendekatan Behavioral untuk pembelajaran

1. Pengkondisian Klasik
Pengkondisian klasik adalah tipe pembelajaran di mana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau mengasosiakan stimuli. Kita harus memahami dua tipe stimuli dan dua tipe respons: unconditioned stimulus (US), unconditioned response (UR), conditioned stimulus (CS), dan conditioned response (CR).
Dalam eksperimen Pavlov, Ia menyajikan stimulus netral (bel) sebelum unconditioned stimulus (makanan). Lama-kelamaan bel itu bisa membuat anjing berliur bahkan ketika makanan belum disajikan. Disini bel sudah menjadi conditioned stimulus. Jadi, Stimulus netral tersebut menjadi conditioned stimulus setelah dipasangkan dengan unconditioned stimulus.




Generalisasi, Diskriminasi, dan Pelenyapan, generalisasi dalam pengkondisian klasik adalah tendensi dari stimulus baru yang sama dengan conditioned stimulus yang asli untuk menghasilkan respons yang sama. Diskriminasi dalam pengkondisian klasik terjadi ketika organisme merespons stimuli tertentu tetapi tidak merespons stimuli lainnya.
Desensitisasi sistematis (systematic desensitization) adalah sebuah metode yang didasarkan pada pengkondisian klasik yang dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dengan cara membuat individu mengasosiasikan relaksasi dengan visualisasi situasi yang menimbulkan kecemasan.

2. Pengkondisian Operan
Pengkondisian operan adalah sebentuk pembelajaran di mana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.
Hukum Efek Thorndike, prinsip bahwa  perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan bahwa perilaku yang diikuti hasil negative akan diperlemah.

- Pengkondisian Operant Skinner, dimana konsekuensi perilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terjadi.
Penguatan dan hukuman. Penguatan (imbalan) (reinforcement) adalah
konsekuensi yang meningkatkan probabilitas bahwa sesuatu perilaku akan terjadi. Hukuman (punishment) adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.
a. Penguatan Positif adalah frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding).
b. Penguatan Negatif adalah frekuensi respons meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan)(Fierman, 2002).
Salah satu cara untuk mengingat perbedaan antara penguatan positif dan negatif adalah dalam penguatan positif ada sesuatu yang ditambahkan atau diperoleh. dalam penguatan negatif ada sesuatu yang dikurangi atau dihilangkan.

C. Analisis Perilaku Terapan dalam Pendidikan

Analisis perilaku terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Ada tiga penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan : meningkatkan perilaku yang diinginkan, menggunakan dorongan (prompt) dan pembentukan (shaping), dan mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.

Meningkatkan Perilaku yang Diharapkan
Lima strategi pengkondisian operan dapat dipakai untuk meningkatkan perilaku anak yang diharapkan: memilih penguat yang efektif; membuat penguatan bersifat kontigen dan tepat waktu; memilih jadwal penguatan yang terbaik; mempertimbangkan penggunaan perjanjian (contracting); dan menggunakan penguatan negatif secara efektif.

Mengurangi Perilaku yang Tidak Diharapkan
Ketika guru ingin mengurangi perilaku yang tidak diharapkan, mereka harus menggunakan empat langkah berikut ini secara berurutan:
Menggunakan penguatan diferensial.
Menghentikan penguatan (pelenyapan).
Menghilangkan stimuli yang diinginkan.
Memberikan stimuli yang tidak disukai (hukuman).


D. Pendekatan Kognitif Sosial untuk Pembelajaran

Teori Kognitif Sosial Bandura
Teori kognitif sosial (social cognitif theory) menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku memainkan peran penting dalam pembelajaran. Faktor kognitif mungkin berupa ekspektasi murid untuk meraih keberhasilan; faktor sosial mungkin mencakup pengamatan murid terhadap perilaku orang tuanya.

Pembelajaran Observasional, dinamakan imitasi atau modeling, adalah pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.

Referensi:
Santrock, John W. (2004). Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.


You Might Also Like

0 komentar