Mencapai Kesejahteraan Psikologis

January 20, 2020

Kata sejahtera tampaknya sering kita dengar dimana-mana. Kata ini biasanya juga disinonimkan dengan kata kebahagiaan dan kemakmuran. Nah, jika merujuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejahtera/se·jah·te·ra/ berarti aman sentosa; makmur; dan selamat (terlepas dari segala macam gangguan).
sumber: Pinterest
Melalui pengertian di atas, dapat kita lihat bahwasannya kata sejahtera memiliki dua aspek,  yaitu fisik dan psikologis. Sejahtera dalam sudut pandang fisik biasa kita dengar melalui kata-kata "gemuk", "kaya", "bergelimang harta", dan sebagainya. Namun, sejahtera secara psikologis itu seperti apa ya?

Kesejahteraan psikologis (Psychological Well-Being) sendiri dikemukakan oleh Ryff pada tahun 1989, yang mengartikan  istilah tersebut sebagai pencapaian penuh dari potensi psikologis seseorang, dimana, individu dapat menerima kekuatan dan kelemahan diri dengan apa adanya, memiliki tujuan hidup, menjadi pribadi yang mandiri, menggembangkan relasi yang positif dengan orang lain, mampu mengendalikan lingkungan dan dapat terus bertumbuh. 

Ryff (dalam Akbar, 2016) juga mengemukakan karakteristik orang yang memiliki kesejahteraan psikologis merujuk kepada pandangan Rogers tentang orang yang berfungsi penuh (fully-functioning person), pandangan Maslow mengenai konsep aktualisasi diri (self-actualization), pandangan Jung tentang individuasi, dan konsep Allport yang menjelaskan tentang kematangan. 

Sekarang, kita akan membahas, bagaimana sih caranya untuk mencapai kesejahteraan psikologis ini dengan merujuk pada dimensi kesejahteraan psikologis oleh Ryff.

1. Penerimaan Diri (Self Acceptance)
Untuk dapat melakukan penerimaan diri, hal yang pertama dapat dilakukan adalah dengan mencari tahu kelebihan dan kekurangan diri sendiri kamu dan menerima segala aspek di dalamnya. Hal ini juga termasuk menerima segala kejadian yang pernah terjadi di masa lalu dan memaafkannya, mempunyai harapan yang sesuai dengan kemampuan kamu, yakin akan standar dan pengatahuan atas diri sendiri tanpa terpaku pada pendapat orang lain, memahami keterbatasan tanpa mengeneralisir bahwa dirimu tidak berguna, menyadari kemampuan dan merasa bebas untuk melakukan keinginanmu.

2. Hubungan Positif dengan Orang Lain (Positive Relations with
Others
)

Memiliki hubungan yang positif dengan orang lain ditandai dengan hubungan yang dilandasi dengan rasa percaya, memuaskan, hangat, saling menguntungkan, menunjukkan rasa empati, rasa sayang, keterbukaan, dan sebagainya. 

3. Kemandirian (Autonomy)
Kemandirian dapat diperoleh dari perasaan kukuh (kekeh) terhadap standar sendiri dan menentukan tindakan tanpa dibebankan oleh tekanan sosial. Menjadikan tekanan sosial hanya sebatas pertimbangan bukanlah masalah, namun, jika kamu terlalu memikirkan pendapat orang lain dan "menggantungkan" keputusan hanya pada orang lain tidaklah menunjukkan kamu merupakan sosok yang mandiri.

4. Penguasaan Lingkungan (Environmental Mastery)
Dalam dimensi ini kamu harus memiliki kemampuan untuk memilih dan menciptakan sebuah lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai pribadimu. Jika lingkunganmu sudah sesuai dengan kebutuhan dan nilai pribadimu, maka kamu dapat memanfaatkan secara maksimal sumber-sumber atau peluang yang ada.

5. Tujuan Hidup (Purpose in Life)
Pernahkah kamu ditanyai pertanyaan tentang tujuan hidup? Ternyata, memiliki tujuan hidup memang sepenting itu! Sebenarnya, dimensi ini tidak hanya menyoroti tentang pentingnya tujuan hidup, tetapi juga kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut. Tidakkah kamu merasa ketika kamu memiliki tujuan hidup atau cita cita, kamu akan merasa bahwa baik kehidupan di masa lalu dan sekarang memiliki makna tersendiri. Ketika kita memiliki tujuan di hidup ini, kita dengan sendirinya akan memegang teguh kepercayaan-kepercayaan akan mimpi kita dan dapat membuat hidup kita lebih berarti.

6. Pertumbuhan Diri (Personal Growth
Pada bagian terakhir ini meliputi potensi dan keterbukaan terhadap pengalaman-pengalaman baru. Jika kita memiliki nilai positif dan keinginan untuk terus berkembangan, tentu kita akan terbuka akan segala pengalaman yang akan kita hadapi dan memandangnya sebagai pengalaman positif untuk menjadikan kita makhluk yang akan terus tumbuh dan berkembang.


Sekian tulisan saya kali ini mengenai kesejahteraan psikologis. Perlu kita ingat bahwa semua orang tentu ingin merasa sejahtera baik fisik dan psikologisnya dan tentunya dimensi-dimensi di atas akan tercapai jika dilakukan secara bersamaan satu sama lain. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menambah semangat kamu untuk terus tumbuh dan menjadi sejahtera.
 

You Might Also Like

0 komentar